Senin, 17 Oktober 2022
PENILAIAN HARIAN
TUGAS 4
1. Carilah informasi tentang visi Misi SMP Negeri 4 Kebumen di Internet!
2. Tuliskan Visi Misi SMP Negeri 4 Kebumen di Blog kalian!
3. Edit Teks dengan ketentuan:
a. Ukuran Teks Untuk Judul Besar dan Tebal
b. Untuk Teks yang lain normal
4. Kirimkan link postingamu di kolom komentar di Tugas 4!
Senin, 10 Oktober 2022
Tugas 3
1. Buatlah artikel tentang tempat wisata di kebumen di Blog kalian masing-masing.
2. Kirimkan link nya ke kolom komentar di bawah ini!
Minggu, 02 Oktober 2022
CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM)
Meski sering berselancar di internet, tidak semua orang mengetahui dan memahami dengan benar apa itu CMS. Sistem Manajemen Konten atau yang biasa disingkat CMS adalah sebuah software yang diaktifkan di browser dan memungkinkan usernya untuk membuat, mengelola, dan memodifikasikan website beserta kontennya tanpa harus menguasai bahasa pemrograman terlebih dulu.
Sistem manajemen konten ini menyediakan antarmuka pengguna grafis agar Anda dapat mengelola setiap aspek website. Anda bisa membuat dan mengedit konten, menambahkan gambar dan video, dan setup keseluruhan desain atau tampilan situs. WordPress, Magento, dan Drupal adalah tiga contoh CMS terpopuler di pasaran.
Bagaimana Cara Kerja CMS?
CMS adalah software yang memudahkan Anda dalam membuat web karena tidak memerlukan coding sama sekali. Platform ini sangat user-friendly, terutama bagi pengguna yang baru pertama kali membuat website.
Bila tidak menggunakan CMS, maka Anda harus menguasai bahasa pemrograman. Bahkan untuk mengupload konten ke server pun harus dengan cara manual.
Website modern terdiri atas dua bagian utama, yaitu front-end dan back-end. Front-end adalah bagian situs yang dapat dilihat dan diakses oleh visitor, misalnya blog post, gambar, video, halaman Tentang Kami dan Hubungi Kami, formulir newsletter, dan lain sebagainya. Bagian tekstualnya ditampilkan dengan bahasa markup standar yang disebut HTML, sedangkan desain ditambahkan dengan CSS dan JavaScript.
Sementara itu, bagian back-end-nya meliputi database dan fungsionalitas website. Konten disimpan ke dalam database dan di-push dari back-end ke front-end setiap kali user mengakses halaman web. Fungsionalitas back-end dapat ditulis dalam bahasa pemrograman yang berbeda-beda, misalnya PHP, Python, JavaScript, dan lain sebagainya.
Jika menggunakan CMS, maka Anda tak perlu lagi menuliskan kode front-end atau back-end. Aplikasi ini user friendly sehingga dapat dipasangkan dengan mudah di web browser. Di sistem manajemen konten, Anda dapat menggunakan editor konten untuk membuat post, halaman, toko online, dan bahkan mengonlinekan (push) semua konten. Bahkan Anda juga bisa mengonfigurasikan pengaturan dengan bantuan menu drop-down, check box, dan kontrol lainnya. Berikut tampilan editor konten WordPress:
Dengan CMS, Anda tidak perlu lagi mengupload konten secara manual karena seluruh proses teknisnya dilakukan secara otomatis oleh platform ini. Apabila konten sudah siap dionlinekan, klik Publish dan konten akan langsung muncul di halaman situs.
Plugin, Tema, dan Ekstensi
Sebagian besar CMS memberi kesempatan kepada para penggunanya untuk menambahkan fungsionalitas ke situs dalam bentuk ekstensi, plugin, dan tema. Secara default, dengan sistem manajemen konten, Anda dapat membuat post dan halaman serta mendesain seuruh tampilan website.
Fitur tambahan, misalnya optimasi mesin pencari, keamanan, newsletter, dan formulir kontak atau galeri gambar, harus diinstall secara terpisah. Alasannya adalah setiap pemilik website memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan hal ini memengaruhi pemilihan fitur yang akan dipakai.
Bahasa pemrograman tidak dibutuhkan ketika Anda hendak mengaktifkan plugin atau ekstensi. Dua tool ini bisa diinstall secara langsung dari CMS hanya dalam beberapa kali klik saja. Ada banyak pilihan plugin dan ekstensi gratis. Namun, jika menginginkan tool yang premium, maka Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya.
Sebagai contoh, WordPress menyediakan ribuan plugin gratis di dalam official plugin repository-nya. Yoast SEO, W3 Total Cache, WooCommerce, dan WordFence Security adalah contoh plugin WordPress terpopuler dan paling banyak diinstall serta digunakan. Adapun plugin yang digunakan untuk mengintegrasikan situs dengan tool eksternal, misalnya MailChimp, PayPal, Eventbrite, dan sosial media seperti Facebook dan Twitter.
Sistem Manajemen Konten (CMS) Populer
Saat ini ada banyak sekali CMS yang bisa Anda pilih. Masing-masing sistem manajemen konten menyasar user dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, siapa pun Anda pasti akan menemukan CMS yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda dan juga website. Berikut beberapa sistem manajemen konten terpopuler yang ada di pasaran.
WordPress.org
Sampai saat ini, WordPress telah berhasil mengukuhkan kedudukannya sebagai CMS nomor satu. Berdasarkan data statistik BuiltWith, sistem manajemen konten yang bersifat open source ini menjadi platform bagi lebih dari 30% website di seluruh dunia. Pada saat kemunculannya, WordPress hanyalah sebuah platform blog sederhana.
Namun dengan cepat, CMS ini menjadi platform bagi semua jenis website mulai dari portofolio online hingga situs bisnis dan toko online. Berkat fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya, WordPress menjadi populer di antara platform CMS lainnya. Di dalam WordPress terdapat ribuan tema dan plugin yang dapat Anda pilih untuk memodifikasi situs sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.
SUMBER: https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-cms